Selasa, 22 Maret 2011

Bore Up :: YAMAHA BYSON



Alhamdulillah, kesempatan riset itu tercipta. Akhirnya kami mendapat kesempatan untuk membongkar dapur pacu Yamaha Byson! Adalah mr.T, pria asal malang, jawa timur, yang memboyong Yamaha Byson-nya  setelah 300 km keluar dari dealer langsung dibawa ke RAT MOTORSPORT, bahkan sebelum plat nomor motor itu keluar. What’s wrong? Seperti tidak ada yang salah dengan style, riding impression, dan good looking black engine + sporty exhaust kit. Tapi itu hanya tampak luar, man! Start your engine, and full throtle run! Tidak ada impresi yang memacu adrenalin saat gas dipelintir habis dan diumpan secara spontan antar tiap gigi… dan menggapai 100 kpj, adalah hal yang cukup sulit dan makan banyak waktu , terlebih untuk rider berbobot 80 kg ( atau lebih )
Well, yamaha boleh berbangga dengan sederet kelebihan byson : “big bike look” fuel tank cover, digital LCD speedometer, Multi Reflector Headlamp, Front fork 41mm, 153cc Black Engine (ampun deh… ), dan kelebihan spektakuler lainnya pada sosok byson. Yeah, byson tetaplah keluarga sapi, mamalia yang tidak seberapa buas dan berbadan bongsor , cuman sangar aja sih… tidak GARANG dan sama sekali ga KEJAM hehehe…Oleh karena itu sang empu langsung memberi budget untuk upgrade performa byson, malu dong, kalau ga bisa nyalip minerva di jalan Jiakakakaka… sorry to say, tapi minerva mah emang lebih “parah” T_T Entah apapun pembenar sang pemiliknya terhadap minerva standard, but – minerva yang 150 berbody super sporty itu benar-benar pathetic… Kecuali kalau udah dimodif, baru bisa dibilang keren lah, hehehe… maunya biar bengkel rame mulu :)
dapur pacu byson yang sudah dibersihkan
back to the businees…
RAT selalu fokus pada penciptaan tenaga pada dapur pacu! Jadi ketika kamu mencari solusi untuk perbaikan tenaga yang langsung menuju sasaran, kamu tahu dimana harus mengirimkan mesin, dan disitu kami berada :) Sama seperti kalau kita mau bercinta, Kepala kita ( otak ) harus mendapat sinyal dulu supaya bisa greng!! Lha motor juga begitu, kepala mesinnya dulu di elus-elus, baru bisa mak Joss!! :D
Perlahan kita mulai telanjangi black engine -nya… Kenapa- oh kenapa, setelah menciptakan vixion dengan multivalve dan teknologi injeksi, kok malah penurunan, menciptakan mesin 2 klep dengan karburator vacum lagi… emangnya ini motor mio? Mio aja banyak yang make karbu NSR SP. hehehe…
noken as yamaha byson modified
Mesin 153cc, dengan konfigurasi square , diameter x langkah = 58.0 x 57.9 mm, menjadi tidak begitu berarti ketika harus mengangkat beban kendaraan 137 kg + bobot pengendara, dengan tenaga 13,7 PS @ 7,500 RPM, maka setiap 1 horsepower, dibebani lebih dari 15.8 kg berat motor saat benar-benar dikendarai.  Bandinkan dengan saudara dari yamaha sendiri, vixion misal, dengan kapasitas “hanya” 149cc, power yang digapai 14,88 PS @ 8.500 rpm , nah lo…  Belum berat motornya cuma 125kg, jadi power to weight ratio cuma 1 : 13,7! Jelas pasti entengan vixion dalam akselerasi, pun pencapaian top speed, pasti, karena powernya digapai di RPM lebih tinggi!
Sudahlah, disyukuri aja, karena orang indonesia ga ada yang ikut merancang byson hehe… ya diterima saja… Kalau yang ga terima, ayo kita lakukan Inovasi! Pengaturan kubah ruang bakar sip banget, kompak, model bath tub. Tatanan klep asimetris. Sayangnya konfigurasi katub masih mengandalkan 28mm untuk inlet, 24mm untuk outlet. Kok sama kaya ukurannya CS1 yang cuma 125 cc… Haduh haduh haduh… T_T
Pistonnya ringan, pendek, dengan dimensi pin 13 milimeter, heran ya di otomotifnet kok ada artikel yang bilang pin byson 15mm sama kaya tiger…? Apa ada dua jenis spec.. Ah , mungkin iya. Diameter penampang 58mm, cocoknya dipasang ke Jupiterz, Jupiter New, vegazr, atau Honda Supra 125, atau kawasaki ZX, pokoknya buat bebek-bebek yang mau bore up dan ga ribet urusan pen, Piston Yamaha Byson solusinya! Lha terus, kalau byson mau bore up pakai piston apa…? Gampang, mau yang cepat – ringkas, pakai piston Honda sonic o.s 3,00 ! Lumayan lho, kalau dihitung-hitung kapasitasnya nambah jadi 169.2 cc, membengkak 16cc dari standardnya. Kurang puas, dirasa belum cukup mengangkat bobot kamu yang sintal? hehehe… Piston Honda Tiger produksi BM1, dengan diameter 64mm tapi pin piston tetap 13 mm, membuatnya lebih mudah dipasang tanpa harus mengakal bikin bos pen, dikalkulasi ulang, tembus 186cc!!! LHA INI BARU NAMANYA MOTORSPORT! hehehe…
Langsung pasang? Ya enggak lah, banyak yang kudu diperhatikan dalam prosesi bore up! Apalagi untuk pemakaian harian. Ketinggian top piston dari pen, panjang ekor piston. Penyesuaian volume kubah ruang bakar terhadap volume silinder yang baru, atau lebih dikenal dengan penataan kompresi. Tebal minimum liner berapa hayo? hehehe… Bahan liner juga jangan main-main, pakai bahan dari mobil diesel yang diyakini lebih kuat menghantar panas.
*otomotifnet -- piston tiger pen 13mm
Klep standard mau dipertahankan, boleh… kalau kantong lagi tipis ya mau gimana lagi! Yang penting otak harus tetap bermain, seating valve di cutter ulang, kemudian klep dimodif back cut. Yah, ini hanya trik lho ya, mengakali supaya mesinnya tidak cepat kehabisan nafas. Namun, alangkah lebih istimewa lagi bila di upgrade klep gede  mengandalkan dari katub EE berdimensi 30,5mm inlet/ 25.5mm outlet. CIAMIK!!!
Penentuan klep sudah, tinggal pengaturan porting! Ingat, setiap perubahan dimensi piston, memerlukan penyesuaian ulang dimensi porting.
Korelasi rumusnya,
diameter porting = diameter piston / sqrt ( gas speed /( ( stroke x peak RPM ) / 30000) )
dimana gas speed pada peak rpm yang ingin kita tentukan biasanya berlari pada kecepatan 100 meter tiap sekon nya. Setelah hitungan diatas kertas kelar, baru bor tuner apapun merk yang kamu punya, nyalakanlah, alat memang penting, namun orang dibalik alat itulah yang memegang kendali atas aliran tenaga di silinder head kamu. Dan RAT sudah bertahun-tahun menekuni riset perangkat silinder head seperti ini.
Dimensi udah ketemu? Sekarang geometri, mau ngikutin alirannya david vizard, atau tetap mengacu pada graham bell…? Hemm… bisa dicoba-coba tuh… hihihi.. mana lebih enak?
bowl area porting ::
Colekan camshaft, kelebihan mesin modern macam byson, rocker arm nya sudah memakai mekanisme roller, jadi lebih minim gesekan dan halus dalam membaca durasi noken as. Yang kita lakukan, “baca” dulu posisi buka-tutup standard bawaan pabrik, bagaimana yamaha menciptakan karakter mesinnya, dan kita tidak akan melenceng terlalu jauh dari situ. Bukaan klep 0,15mm yang tidak jauh dari standard, namun durasi 1mm diperlebar, begitu lah kriteria noken as hi-performance. Semua ada kok di modul cara mudah bikin noken as. Buat para tuner-tuner muda yang ingin beda, kita tidak hanya menyediakan alat bantu papas noken as nya, tapi juga buku petunjuk mudah nya :)
Penghambat performa, karburator mikuni BS26milimeter vakum, lengser! Tanpa demonstrasi, langsung diganti perangkat revolusioner, karburator Keihin PE 28milimeter, skep kontan! Masih bingung menentukan venturi karburator? Gampang pol! Diulangi lagi, ya…
Vent = 0,65 x sqrt ( CID x RPM )
Kita ingin karburator itu mensuplai hingga 10,000 RPM, dan kapasitas mesin kita sekarang 186cc, masukin aja , ketemu venturi pas 28 milimeter. Serius, ga boong! Bukan jualan, dan bukan asal-asalan. Kita merekomendasi sesuatu juga karena perhitungan. Dengan massa aliran udara lebih banyak ke jalur porting, melalui klep, masuk menyesaki ruang silinder… Bayangkan potensi tenaganya jadi jauh lebih menggigit ketika perkawinan pilot jet dan main jet berpadu pada setiap ayunan piston! SADAP!!!
Kelar semua urusan dapur pacu, kita tengok ke bawah! Hwaladalah… iki knalpot’e kok mlungker2.. pipa exhaustnya mengikuti perhitungannya siapa ini hehehe… wah ilmunya kok disembunyikan ama yamaha :D Model knalpotnya dibawah crankcase jadi seperti vespa, ada tabung kotak, dan pipa berkelok-kelok keluar masuk. Apa tujuannya hayo? Yamaha juga ikut peduli dalam melestarikan alam, menyaring polusi, emisi, sehingga gas buang lebih ramah lingkungan. Menjadikan udara disekitar kita lebih nyaman untuk dihirup… tapi kalau kita si, udah kecanduan menghirup knalpot freeflow… wkwkwkwk ( makanya otak-nya jadi miring mikirin modifikasi meisn mulu… )
Buat ulang pipa knalpotmu, landaikan, luruskan ( buat seminim mungkin lekukan ). Diameter pipa knalpot jika menginginkan torsi yang besar, bisa memakai 25 milimeter, bila menginginkan tenaga yang besar bisa memakai 27 milimeter. Keduanya? Ya kombinasikan aja kedua pipa tersebut sampai ketemu yang pas kamu mau. Yang pastinya berapa???  ya dihitung sesuai derajat ex open, peak torque RPM, dan kapasitas volume silinder… :) :) :)
CDI POWERMAX BYSON : *motobyke
4 Sehat, 5 sempurna nya adalah CDI POWER MAX BRT! Dan Koil YZ sebagai pelecut pengapian yang mantap ke dapur pacu baru! Kalau ini sih masang sendiri bisa, ga ada rumusnya… :) Tapi kalau masih mau mengandalkan pengapian standardnya mumpuni kok.. oke-oke aja…
Wis, beres… rebes… sampun… Pegel kabeh awak ku rek… remek :D : D :D Gak popo, sing penting bar iki bayaran :) Nggo tuku susune anak, lha susune bapak melu sopo? Hush…  hehehe…
Gas pol, son… Yamaha Byson 186 cc mengaspal di jalan, keep safety, tetap santun dijalan, kejarlah ninja250 , dan hormatilah bapak tua ini yang mengendarai vespa… :) :) By the way, wong mesin udah bore up begitu kok judulnya konsep semi-sport ya? mau tahu jawabnya??? Ya karena yang bener-bener sport-nya yamaha ialah motor yang dipake balapan SuperBike atau MotoGP, wkwkwkwkwkw… KABURRRRR….!!!
Tetap Sehat! Tetap Semangat! Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar